KOMPAS.com - Ketika meletakkan peralatan makan dan memasak di kitchen sink, banyak orang tidak memisahkan peralatan tersebut berdasarkan fungsinya. Gelas-gelas dicelupkan begitu saja ke dalam wajan bekas menggoreng yang berminyak. Padahal, hal ini menyebabkan gelas jadi ikut berminyak dan berbau kurang sedap. Kemudian, ada yang mencuci piring dulu baru mencuci gelas, dengan spons yang sama. Lagi-lagi, gelas jadi berminyak. Bagaimana bila ada peralatan makan anak, apakah Anda juga mencampurnya dengan peralatan memasak?
"Orangtua menganggap bahwa mencuci peralatan makan anak dengan cara biasa itu sudah cukup, padahal belum," tukas dr Dicky Pribadi, Sp.A, MKesdr, kepada Kompas Female, di sela-sela peluncuran produk spons pencuci piring di Cilandak Town Square, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan orangtua dan dianggap cukup berbahaya untuk anak adalah peralatan makan anak dicuci bersamaan dengan pencucian alat makan lainnya. Bakteri yang ada di sisa makanan pada piring-piring kotor seringkali menempel pada spons pencuci, sehingga bisa jadi sarang kuman berbahaya bagi anak.
"Mungkin bakteri itu tidak terlalu bahaya bagi orang dewasa, namun bisa sangat berbahaya bagi anak karena saluran cernanya masih belum sekuat orang dewasa," kata Dicky.
Untuk mencegah penyebaran kuman pada alat makan anak, sebaiknya cuci peralatan makan anak dan peralatan makan dan memasak lainnya secara terpisah. Selain itu, gunakan juga spons pencuci piring yang berbeda dengan yang digunakan untuk mencuci peralatan makan lain. Yang harus diingat juga, jangan mencuci peralatan makan anak yang terbuat dari melamin terlalu keras, agar tak tergores dan menjadi sarang bakteri dari sisa makanan maupun spons pencuci piring.
"Jika memungkinkan sebaiknya pisahkan juga rak piringnya," sarannya.
Spons pencuci piring sebaiknya juga jangan direndam di dalam cairan pencuci piring terlalu lama. Tuangkan cairan pencuci piring secukupnya untuk digunakan sekali atau dua kali cuci saja. Hindari merendam spons selama berhari-hari, karena akan memungkinkan kotoran-kotoran sisa makanan membusuk dan menimbulkan jamur. "Usahakan spons ini selalu dalam keadaan kering dan tidak direndam," tukasnya.
Dikutif dari : female.kompas.com
"Orangtua menganggap bahwa mencuci peralatan makan anak dengan cara biasa itu sudah cukup, padahal belum," tukas dr Dicky Pribadi, Sp.A, MKesdr, kepada Kompas Female, di sela-sela peluncuran produk spons pencuci piring di Cilandak Town Square, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan orangtua dan dianggap cukup berbahaya untuk anak adalah peralatan makan anak dicuci bersamaan dengan pencucian alat makan lainnya. Bakteri yang ada di sisa makanan pada piring-piring kotor seringkali menempel pada spons pencuci, sehingga bisa jadi sarang kuman berbahaya bagi anak.
"Mungkin bakteri itu tidak terlalu bahaya bagi orang dewasa, namun bisa sangat berbahaya bagi anak karena saluran cernanya masih belum sekuat orang dewasa," kata Dicky.
Untuk mencegah penyebaran kuman pada alat makan anak, sebaiknya cuci peralatan makan anak dan peralatan makan dan memasak lainnya secara terpisah. Selain itu, gunakan juga spons pencuci piring yang berbeda dengan yang digunakan untuk mencuci peralatan makan lain. Yang harus diingat juga, jangan mencuci peralatan makan anak yang terbuat dari melamin terlalu keras, agar tak tergores dan menjadi sarang bakteri dari sisa makanan maupun spons pencuci piring.
"Jika memungkinkan sebaiknya pisahkan juga rak piringnya," sarannya.
Spons pencuci piring sebaiknya juga jangan direndam di dalam cairan pencuci piring terlalu lama. Tuangkan cairan pencuci piring secukupnya untuk digunakan sekali atau dua kali cuci saja. Hindari merendam spons selama berhari-hari, karena akan memungkinkan kotoran-kotoran sisa makanan membusuk dan menimbulkan jamur. "Usahakan spons ini selalu dalam keadaan kering dan tidak direndam," tukasnya.
Dikutif dari : female.kompas.com
No comments:
Post a Comment